Tampilkan postingan dengan label FIGUR. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label FIGUR. Tampilkan semua postingan

Ciri-Ciri khas Masjid NU

 


Menurut Ustadz KH  Ma’ruf Khozin pengasuh pondok pesantren Roudhutul ulum tangkil  Madura , ada sejumlah ciri khas masjid NU yang layak untuk dipertahankan. Meskipun tentu saja, ada saja kalangan yang membid’ahkan masjid dengan aneka ciri dimaksud.

Berikut ini sejumlah dalil agar Nahdliyin merasa mantap dalam menjaga ciri khas masjid maupun mushala yang ada.

1.      “Masjid NU pasti ada tongkatnya,” kata Ketua Pengurus Wilayah (PW) Aswaja NU Center Jawa Timur tersebut, Ahad (10/01/2020).

Dalil yang membenarkan keberadaan tongkat adalah sebagai berikut:

 عَنْ شُعَيْبِ بْنِ رُزَيْقٍ الطَّائِفِىِّ قَالَ شَهِدْنَا فِيْهَا الْجُمُعَةَ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ مُتَوَكِّئًا عَلَى عَصًا أَوْ قَوْسٍ

Biografi Singkat Abu Huroiroh


 Nama Aslinya adalah Abdurrohman bin Shokhr Ad Dusi .Beliau adalah Sahabat yang Agung dan paling banyak meriwayatkan Hadist.

beliau termasuk orang yang selalu tidur di tempat Ahlus Suffah (sampai sekarang tempat itu dijaga di belkang Makam Nabi)dan pernah suatu saat  mengadu kepada Nabi  tentang lemahnya hafalanya dan Nabi meletakkan tangannya di dadanya dan seketika itu Abu Huroiroh tidak pernah lupa lagi .

beliau mempunyai kucing kecil sehingga para sahabat memberi julukan kepadanya Abu Huroiroh ,

Biografi Musyrif Pendiri Yayasan AT TAQWA "Sayyid Abbas Al Maliki"

 


Nama beliau adalah Fakhrul Haromain Sayyid Abbas bin Sayyid Alawi Muftil Malikiyah bin Sayyid Abbas Qodhil Qudhoh Bin Sayyid Abdul Aziz  Al Maliki Al Idrisi Al Hasani,

Beliau lahir pada tanggal 10 Dzul hijjah 1367 H di Babus salam yang sekarang menjadi bagian dari masjidil haram  masjidil haram yang pada watu itu adalah ndalem /kediaman ayahanda beliau Sayyid Alawi Al Maliki.

Ayahanda beliau Adalah Sayyid Alawi Al Maliki Seorang ayah yang sangat Alim dan Mulia ,Mufti Madzhab Maliki ,salah satu pemimpin Mekkah  ,Pengajar  di masjidl haram,Imam  Masjidil haram di usi umur 9 tahun  dan di segani oleh pemerintah.

Ibu Sayyid Abbas adalah Syarifah Fatimah Al Jailaniyah Al Bughdadiyah yang masih merupakan keturunan dari Sultonul Auliya Syekh Abdul Qodir Al Jailani.

Beliau berguru kepada Ayahnadanya Sayyid Alawi  Maliki dalam bidang Hadits ,tafsir ,fiqh Maliki dan ijazah Awrod dan Adzkar ,Syekh Hasan Massyath dalam bidang Adab ,Syekh Muhammad Nur Syaif Dalam bidang Faroid ,Syekh Muhammad Amin qutbi dalam bidang Lughoh ,Syekh Ibrahim Zuhair dalam bidang Tahfidzul Quran.

Syekh Ali Sobuni Ulama Sunni Ternama Telah tutup Usia

Duka mendalam dari dunia Islam atas wafatnya salah satu Orang terbaik dan Guru dunia islam yaitu Syekh Ali Sobuni. Beliau lahir di syiria dan kemudian mengajar di Makkah di ummul Quro dan Univisesitas lainnya Makkah Al Mukrromah.
Syekh Ali Sobuni juga sangat dekat dengan Sayyid Muhammad Alawi Maliki ,Sayyid Abbas Al maliki  Dan Syeh Ismail Zain Dan Ulama Sunni lainnya di Makkah  karna dari hubungan karib ayahanda Syaikh  yang di Syiria ada ikatan dengan para Ulama Hejaz di zamannya .
Beliau lahir pada tanggal 1 januari 1930 di Aleppo Suria dan wafat hari Jumat tanggal 6 Sya'ban 1442 H atau 19 maret 2021 di Yalufa Turki .
Guru beliau diantaranya adalah Ayahandanya Sendiri Syekh Muhammad Jamil As Sobuni yang merupakan Ulama besar di Aleppo , Syekh Muhammad Said Al Idbili dan Syekh  Muhammad Roghib Attabbakh. 
Beliau Melanjutkan Dirosahnya Di Jamiah Al Azhar Mesir.kemudian pulang ke Suria untuk mengajar disana.

1 hari puasa di bulan rojab mengalahkan ibadah 600 tahun

 


Suatu hari Nabi isa melewati satu gunung yang sangat bercahaya.

kemudian nabi isa penasaran dan berdoa kepada Allah 

"ya Allah beri idzinkan gunung ini untuk berbicara .

seketika gunung itupun berbicara dan berkata kepada Nabi Isa 

"ya Nabi Allah apakah yang engkau inginkan" 

Nabi Isa bertanya tentang cahaya yang keluar darinya kemudian gunung itupun menjawab 

"wahai Nabi Allah didalamku adalah penguni  seorang Walinya ALlah  " kemudian Nabi Isa memerintahkan gunung itu untuk bisa bertemu dengan wali Allah tersebut .

Habib Husain Luar Batang jika bertawassul kepadanya di mudahkan berziarah ke Mekkah


 Sejarah berdirinya kompleks keramat itu berawal dari kedatangan seorang pemuda tampan berasal dari belahan Jazirah Arab,

 tepatnya di daerah Hadhramaut, Yaman Selatan, datang ke Batavia pada 1736 Masehi atau awal abad ke-18.

Pemuda yang dilahirkan dalam keadaan yatim piatu itu hijrah ke Batavia melalui Pelabuhan Sunda Kelapa. 

Pada saat itu Pelabuhan Sunda Kelapa termasuk Bandar yang paling ramai di pulau Jawa.

Habib Hasan Al Haddad ternyata adalah Mbah Priok

 


Mbah Priok atau Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad adalah penyebar agama Islam di Jakarta Utara pada abad ke-18. 

Mbah Priok terkait erat dengan sejarah Jakarta. Namanya menjadi asal mula daerah Tanjung Priok yang kita kenal sekarang. Siapa sangka ternyata asal muasal nama tanjung priok ini berasal dari penghuni makam ini yaitu Al Imam Arif Billah habib Hasan bin Muhammad Al haddad. 

BEliau adalah seorang ulama sekaligus waliyullah,Jadi ceritanya begini suatu hari seperti biasa Habib hasan ini berdakwah ke sluruh pelosok2 sampai tempat terpencil dengan sebuah perahu kecil degan dayung2 bersama teman2nya. Singkat cerita suatu hari tentara Belanda melakukan penyerangan d laut,Hb Hasan terpaksa tidak makan sampai 10 hari hingga akhirnya ia menutup periok(tempat Menaruh nasi)dengan jubahnya, dan subhanallah Ajaib tiba ketika jubahnya dibuka keluarlah nasi dari periok tsb dan beliau makan bersama teman2nya. 

Namun ketika masih dalam pelayaran habib diserang oleh ombak besar, temanya selamat dan tidak sempat menyelamatkan sang ulama. Namun lagi keajaiban terjadi ikan lumba2 mengerumuni jasad beliau dan membawanya ke daratan. Masyarakat sekitar kaget dan takjub akan peristiwa itu.Masyarakat pun segera mengebumikan beliau,

KH Ihsan Jampes kitabnya di kaji di Unversitas Al Azhar


 Masa remaja hobi judi dan wayang. Semalam suntuk harus ditemani kopi dan sigaret. Namun dari sanalah lahir kitab tasawuf yang menjadi acuan di banyak negeri.

Bakri menyuruh kawan-kawannya menyingkir. Di lokasi perjudian itu, kawan-kawan Bakri sudah bermain beberapa putaran. Tapi sial, mereka kalah. Uang menipis. Hanya tersisa untuk satu kali permainan. Maka begitu Bakri datang, ia segera mengambil alih, kawan-kawannya dimintanya minggir untuk menyaksikan saja.

Karena Bakri sudah berpengalaman, dalam permainan kali ini pun mudah saja buat Bakri meraih kemenangan. Dan betul, Bakri menang. Uang hasil meja judi itu dia bagi-bagikan ke kawan-kawan yang kalah tempur tadi. Masing-masing dia beri sejumlah uang yang telah ludes di tempat adu untung itu.

Habib Sholeh tanggul doanya secepat kilat


Beliau adalah seorang wali qutub yang lebih dikenal dengan nama Habib Sholeh Tanggul, ulama karismatik yang berasal dari Hadramaut pertama kali melakukan dakwahnya ke Indonesia sekitar tahun 1921 M dan menetap di daerah tanggul Jember Jawa Timur. Habib Sholeh lahir tahun 1313H dikota Korbah, ayahnya bernama Muhsin bin Ahmad juga seorang tokoh ulama dan wali yang sangat di cintai masyarakat, Ibunya bernama Aisyah ba Umar.

Sejak kecil Habib Sholeh gemar sekali menuntut ilmu, beliau banyak belajar dari ayahandanya yang memang seorang Ahli ilmu dan Tashawwuf, berkat gembelengan dan didikan dari ayahnya Habib sholeh memilki kegelisahan Batiniyah yang rindu akan Alloh Swt dan Rindunya Kepada Rosululloh SAW, akhirnya beliau melakukan Uzlah ( Mengasingkan diri) selama hampir 7 tahun sepanjang waktu selama beruzlah Habib Sholeh memperbanyak Baca al quran, Dzikir dan membaca Sholawat. Hingga Akhirnya Habib Sholeh Di datangi Oleh tokoh Ulama yang juga wali Quthub Habib Abu bakar bin Muhammad assegaf dari Gresik, Habib Sholeh Diberi sorban hijau yang katanya Sorban tersebut dari Rosululloh SAW dan ini  adalah suatu Isyarat bahwa Gelar wali Qhutub yang selama ini di sandang oleh habib Abubakar Assegaf akan diserahkan Kepada Habib Sholeh Bin Muhsin, Namun Habib sholeh Tanggul merasa bahwa dirinya merasa tidak pantas mendapat gelar Kehormatan tersebut. Sepanjang Hari habib Sholeh tanggul

Sayyid Muhammad Al Maliki Ahli Hadits dari Mekkah di Zamannya


 Sayyid Prof. Dr. Muhammad ibn Sayyid 'Alawi ibn Sayyid 'Abbas ibn Sayyid 'Abdul 'Aziz al-Maliki al- Hasani al-Makki al-Asy'ari asy- Syadzili lahir di Makkah pada tahun 1365 H. Pendidikan pertamanya adalah Madrasah Al- Falah, Makkah, dimana ayah beliau Sayyid Alawi bin Abbas al Maliki sebagai guru agama di sekolah tersebut yang juga merangkap sebagai pengajar dalam Masjidil Haram  di Mekkah, dekat Babus-salam

Ayah beliau, Sayyid Alawi bin Abbas Almaliki (kelahiran Makkah th 1328H), seorang Alim Ulama terkenal dan ternama di kota Makkah. Disamping aktif dalam berdawah baik di Masjidil Haram atau di kota kota lainnya yang berdekatan dengan kota Makkah seperti Thoif, Jeddah dll, Sayyid Alwi Almaliki adalah seorang alim ulama yang pertama kali memberikan ceramah di radio Saudi setelah salat Jumat dengan judul "Hadist al-Jumah". Begitu pula ayah beliau adalah seorang Qadhi yang selalu di panggil masyarakat Makkah jika ada perayaan pernikahan.

Selama menjalankan tugas da'wah, Sayyid Alwi bin Abbas Almaiki selalu membawa kedua putranya Muhammad dan Abbas. Mereka berdua selalu mendampinginya kemana saja ia pergi dan berceramah baik di Makkah atau di luar kota Makkah. Adapun yang meneruskan perjalanan dakwah setelah wafat beliau adalah Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki dan Sayyid Abbas selalu berurusan dengan kemaslahatan kehidupan ayahnya.

Habib Abdulloh Bil Faqih Ahli Hadits Indonesia yang Mendunia


 Masyarakat Malang dan sekitarnya mengenal dua tokoh ulama yang sama-sama karismatik, sama-sama ahli hadis, sama-sama pendidik yang bijaksana. Mereka adalah bapa dan anak: Habib Abdul Qadir Bilfagih dan Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfagih. Begitu besar keinginan sang ayah untuk 'mencetak' anaknya menjadi ulama besar dan ahli hadis, mewarisi ilmunya.

Ketika menunaikan ibadah haji, Habib Abdul Qadir Bilfagih berziarah ke makam Rasulullah saw di kompleks Masjid Nabawi, Madinah. Di sana ia memanjatkan doa kepada Allah SWT agar dikurniai putera yang kelak tumbuh sebagai ulama besar, dan menjadi seorang ahli hadits.

Beberapa bulan kemudian, doa itu dikabulkan oleh Allah SWT. Pada 12 Rabiulawal 1355 H/1935 M, lahirlah seorang putera buah pernikahan Habib Abdul Qadir dengan Syarifah Ummi Hani binti Abdillah bin Agil, yang kemudian diberi nama Abdullah.

Sesuai dengan doa yang dipanjatkan di makam Rasulullah SAW, Habib Abdul Qadir pun mencurahkan perhatian sepenuhnya untuk mendidik putra tunggalnya itu. Pendidikan langsung ayahanda ini tidak sia- sia. Ketika masih berusia tujuh tahun, Habib Abdullah sudah hafal Al-Quran.

Sayyid Alawi Al Maliki Ulama Sunni di Mekkah

 Sayyid Alawi Al maliki

Beliau adalah Sayyid Alawi bin Sayyid Abbas bin Sayyid Abdul aziz bin Sayyid Abbas bin Sayyid Abdul aziz bin Sayyid al Arif billah muhammad al maliki al makki al hasani di nisbatkan kepada sayyidina Idris al azghar bin Idris al akbar bin Abdulloh Kamil bin Al hasan al mutsanna bin Al Hasan alsibt bin Sayyidina Ali dan Sayyidatina Fatima Azzahra binti Baginda Rosululloh sollalluhu alaihi wa sallam.Beliau dan ayahanda dan Kakek buyut beliau adalah Ulamaul Mulia,penghafal Alqur'an diantaranya ada yang Mengajar,menjadi Khotib dan menjadi Imam di masjidil harom.mereka memperoleh keutamaan dengan ilmu,amal dan nasab Nabawi assyarif.

Karomah Habib Sholeh bib Muhsin Al Hamid Tanggul Jember


HABIB SHOLEH BIN MUHSIN AL HAMID TANGGUL

al wali al kabir, sohibul karomah, mujabaddu'ah...terkenal doanya yg mustajab...beliau berkata 'Du'a'i yasbiqul barq', doaku mendahului petir yg menyambar... Guru Sekumpul menjuluki beliau sebagai Syekh Abu Bakar bin Salim nya Indonesia...dulunya Habib Sholeh sering mengikuti pengajian KH. Ahmad Qusyairi di Tanggul, tetapi setelah tanda-tanda kewalian Habib Sholeh mulai nampak, KH. Qusyairi lah yang mengaji kepada Habib Sholeh....awal perjalanan suluk beliau dimulai ketika bertemu Nabi Khidir di stasiun Tanggul Jember...diriwayatkan beliau uzlah selama 3 tahun...kemudian beliau berangkat haji setelah mendapat isyarah dari datuknya Rasulullah saw untuk mengunjunginya di Madinah...Sepulang dari haji beliau kaget melihat rumahnya yg sederhana telah dipugar oleh masyarakat, dg sedikit menyesal beliau mengatakan, "Padahal di rumah itu saya sholat berjamaah dg Rasulullah lima waktu". Beliau khalifahnya al Quthb Habib Abu Bakar Assegaf Gresik...Habib Abu Bakar sendiri yg memakaikan imamah di atas kepala Habib Sholeh yg mulia...Wirid harian beliau

Kisah Sayyid Abdulloh /Pangeran kidul/Syekh Amongraga


Serat Centhini disusun berdasarkan kisah perjalanan putra-putri Sunan Giri setelah dikalahkan oleh Pangeran Pekik dari Surabaya, ipar Sultan Agung dari Kerajaan Mataram. Kisah dimulai setelah tiga putra Sunan Giri berpencar meninggalkan tanah mereka untuk melakukan perkelanaan, karena kekuasaan Giri telah dihancurkan oleh Mataram. Mereka adalah Jayengresmi, Jayengraga/Jayengsari, dan seorang putri bernama Ken Rancangkapti.
Jayengresmi, dengan diikuti oleh dua santri bernama Gathak dan Gathuk, melakukan "perjalanan spiritual" ke sekitar keraton Majapahit, Blitar, Gamprang, hutan Lodhaya, Tuban, Bojonegoro, hutan Bagor, Gambirlaya, Gunung Padham, desa Dhandher, Kasanga, Sela, Gubug Merapi, Gunung Prawata, Demak, Gunung Muria, Pekalongan, Gunung Panegaran, Gunung Mandhalawangi, Tanah Pasundan, Bogor, bekas keraton Pajajaran, Gunung Salak, dan kemudian tiba di Karang.
Dalam perjalanan ini, Jayengresmi mengalami "pendewasaan spiritual", karena bertemu dengan sejumlah guru, tokoh-tokoh gaib dalam mitos Jawa kuno, dan sejumlah juru kunci makam-makam keramat di tanah Jawa. Dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh itu, dia belajar mengenai segala macam pengetahuan dalam khazanah kebudayaan Jawa, mulai dari candi, makna suara burung gagak dan prenjak, khasiat burung pelatuk, petunjuk pembuatan kain lurik, pilihan waktu berhubungan seksual, perhitungan tanggal, hingga ke kisah Syekh Siti Jenar. Pengalaman dan peningkatan kebijaksanaannya ini membuatnya kemudian dikenal dengan sebutan Seh (Syekh) Amongraga[3]. Dalam perjalanan tersebut, Syekh Amongraga berjumpa dengan Ni Ken Tambangraras[4] yang menjadi istrinya, serta pembantunya Ni Centhini[5], yang juga turut serta mendengarkan wejangan-wejangannya.

KYAI DAN PELACUR


KH. Ali Yahya Lasem terkenal tampan, berbadan tegap dan atletis. Bila sarung, sorban, dan kopiahnya dibuka beliau mirip bule Eropa, Amerika atau Australia. Tak heran kalau banyak wanita terpesona.
Suatu hari beliau ada undangan mengisi pengajian di Jepara, saat di perjalanan mobil yang beliau tumpangi berhenti di sebuah lampu merah. Saat itu beliau duduk di samping sopir dengan melepas sorban dan kopiah yang dipakainya. Tiba-tiba seorang wanita muda, menor, dan seksi menghampirinya.

Sekilas bersama KH Zainuri Pengasuh PP Tahfidzul Quran Al Muayyad Kudus

Letak Strategis Pondok Pesantren Al Muayyad FA dan Nyai Nor Sangat Mudah di kenal yakni ketika baru masuk kota kudus dari Arah surabaya belok kiri kira kira 500 meter terpampang gedung Pondok Al Muayyad Atau persis di depan terminal Kudus.Pondok yang Di asuh KH Zainuri Salah seorang Anggota NU yang disegani di kudus .pondok dengan jumlah santri ribuan ini terkenal dari pelosok nengeri hingga ke luar negeri  semoga bisa mencatak Generasi santri yang Hafal Al quran ,Shaleh,Mandiri dan berguna bagi Agama dan bangsa

Kunjungan Sayyid 'Ashim bin Sayyid Abbass bin Sayyid Alawy Almaliki di M...

Setelah perjalan dari Pondok pesantren Jampes kediri Abuya sayyid Ashim rihlah Menuju pondok pesantren Nurul Haromain yang di Asuh KH ihya' ulumuddin di pujon batu malang Jawa timur

RIWAYAT MBAH KYAI SHOLEH DARAT





Beliau adalah Wali Alloh besar pada paruh kedua abad 19 dan awal abad 20 di tanah Jawa. Mbah Shaleh Darat dari Semarang, Jawa Tengah ini hidup sezaman dengan dua Waliyullah besar lainnya: Syekh Nawawi Al-Bantani dari Banten, dan Mbah Kholil Bangkalan, di Madura, timur pulau Jawa. Dua orang muridnya kelak menjadi amat terkenal dan mempengaruhi Islam di Indonesia, melalui organisasi yang mereka dirikan: Muhammadiyyah dan Nahdlatul Ulama.

Nama lengkapnya adalah Muhammad Saleh bin Umar As-Samarani, yang dikenal dengan sebutan Mbah Soleh Darat, hidup sezaman dengan Syekh Nawawi Banten dan Syekh Kholil Bin Abdul Latif Bangkalan Madura, lahir di Kedung Cemlung, Jepara pada tahun 1235 H./1820 M., dan wafat di Semarang pada hari Jum’at 29 Ramadhan 1321 H. atau 18 Desember 1903 M. Ketiga ulama yang berasal dari Jawa itu juga sezaman dan seperguruan di Mekah dengan beberapa ulama dari Patani diantaranya adalah Syekh Muhammad Zain bin Mustafa Al-Fathani (Lahir 1233 H./1817 M., wafat 1325 H./1908 M.). Mereka juga seperguruan di Makkah dengan Syekh Amrullah (Datuk Prof. Dr. Hamka) dari Minangkabau, Sumatera Barat.

Daurah Ilmiyah yang ke empat Di Lawang Jawa Timur bersama Fadhilah DR.Syekh Muhammad Bin Ismail Zain Al Yamani Al Makki




Kamis 7 januari 2016
Acara Tahunan Daurah Ilmiyah bersama DR.Syekh Muhammad bin Ismail Zein di Munarjati  Lawang Jawa timur dengan kajian Al Qoulul Munir karya Al Allamah Syekh Ismail Zein Al Yamani dan Kitab At Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur’an karya Al Imam An Nawawi berlangsung 3 hari dengan meriah .Acara yang yang di hadiri 300 san para Ulama’ dari pulau jawa dan luar jawa merupakan acara tahunan yang di hadiri para Alumnus Tanah Haram Makkah dan Madinah .Syekh Muhammad  merupakan khodim Majlis Ta’lim  Riyadhul jannah di Rusheifah Makkah Al Muakrromah tiba di tempat hari kamis menjelang magrib ,

INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN AL HABIB UMAR BIN SALIM BARAKWAN TAWAFFAHULLOH



Pada hari selasa  7 desember 2015 kehilangan Sesepuh Ahlu bait Al Habib Umar bin Salim Barakwan banjarejo pagelaran malang pada jam sebelas siang ,Habib Umar bin Salim Barakwan di lahirkan di sumenep kemudian pindah ke banjarejo pada saat perang melawan belanda .beliau   merupakan  seorang Da’i yang terkenal keilmuannya dan kewaroannya ayahandanya Habib Salim bin Muhammad merupakan ketua tentara Hizbulloh se Madura . Habib Umar mempunyai majlis ta’lim az zahro yang hingga kini tetap ramai oleh para murid muridnya dan para muhibbinnya .Beliau merupakan Habib dan Da’i generasi KH Imam Arifin