Habib Hasan Al Haddad ternyata adalah Mbah Priok

 


Mbah Priok atau Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad adalah penyebar agama Islam di Jakarta Utara pada abad ke-18. 

Mbah Priok terkait erat dengan sejarah Jakarta. Namanya menjadi asal mula daerah Tanjung Priok yang kita kenal sekarang. Siapa sangka ternyata asal muasal nama tanjung priok ini berasal dari penghuni makam ini yaitu Al Imam Arif Billah habib Hasan bin Muhammad Al haddad. 

BEliau adalah seorang ulama sekaligus waliyullah,Jadi ceritanya begini suatu hari seperti biasa Habib hasan ini berdakwah ke sluruh pelosok2 sampai tempat terpencil dengan sebuah perahu kecil degan dayung2 bersama teman2nya. Singkat cerita suatu hari tentara Belanda melakukan penyerangan d laut,Hb Hasan terpaksa tidak makan sampai 10 hari hingga akhirnya ia menutup periok(tempat Menaruh nasi)dengan jubahnya, dan subhanallah Ajaib tiba ketika jubahnya dibuka keluarlah nasi dari periok tsb dan beliau makan bersama teman2nya. 

Namun ketika masih dalam pelayaran habib diserang oleh ombak besar, temanya selamat dan tidak sempat menyelamatkan sang ulama. Namun lagi keajaiban terjadi ikan lumba2 mengerumuni jasad beliau dan membawanya ke daratan. Masyarakat sekitar kaget dan takjub akan peristiwa itu.Masyarakat pun segera mengebumikan beliau,

di makam beliau pada saat itu,di posisi kepala beliau ditancapkan dayung yg dipakai beliau mendayung perahu karena dibangun pondok di makam itu maka daerah itu dinamakan pondok dayung,sedangkan di posisi kaki beliau ada pohon tanjung yang tumbuh,sedangkan di samping makam beliau ditaruh periok, yang setiap tahun posisinya bergeser hingga ke lautan, sampai2 ada orang yang melihat periok sebesar rumah muncul dari lautan, 

Maka dari itu daerah itu dinamakan TANJUNG PRIOK Karena letaknya yang strategis dekat dengan pelabuhan(bahkan lokasinya di Terminal Peti Kemas Koja)maka membuat orang2 yang maruk dengan harta ngiler ingin menggarap tanah ini, bahkan rencana busuk ini sudah dimulai ketika zaman belanda,

Konon kisahnya ketika pemerintah kolonial ingin membongkar makam ini tiba terdengar ledakan keras dan sinar laser dari dalam makam, sehingga kolonial urung membongkarnya, 

Ternyata Hal itu terjadi lagi di zaman Soeharto,tommy Soeharto yang dulu menguasai daerah pelabuhan bilang agar kawasan makam jangan diusik, namun rupanya anak buahnya ada yang membandel,maka dibuatlah rencana2,bahkan sang ahli waris diteror,dintimidasi dll, namun ketika beko (buldoser) sudah mau menancapkan taringnya ke makam beko pun meledak dan opratornya pun tewas seketika, kejadian ini terulang lagi sampai enam kali. Maka dari itu sekarang ini tidak ada lagi yang berani mengusik makam keramat ini.

Namun tetap saja ada yang mau merebut tanah ini seperti pihak PELINDO,tetapi para Ulama seluruh Indonesia bahkan mancanegara akan melindunginya karena habib berwasiat jika makam saya dibongkar sampai 3 kali maka bukan tjg priok saja yang bakal tenggelam, Jakarta pun akan tenggelam. 

Sumber: kenapa takut bidah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar