- وعن
أبي هُريرةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم:
«مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِها تَابَ اللهُ عَلَيهِ»
. رواه مسلم. (1)
__________
Diriwayatkan
oleh Abu Huroiroh RA bahwasannya Rosululloh SAW bersabda:barang siapa yang
bertaubat sebelum matahari terbit dari barat maka Allah menerima Taubanya.
Ibnu
Alan berkata : ketiaka matahari terbit dari barat maka akan berjalan ketimur hingga
di pertengahan waktu istiwa’ kemudian kembali kebarat lagi.
Kesimpulan
Hadits :hindari buruk sangka kepada orang lain karna pintu taubat masih terbuka
lebar untuknya
وعن أبي عبد الرحمان عبد الله بنِ عمَرَ بنِ الخطابِ رضيَ اللهُ عنهما،
[ص:11] عن النَّبي - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «إِنَّ الله - عز وجل -
يَقْبَلُ تَوبَةَ العَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ (1) » . رواه الترمذي، (2) وَقالَ:
«حديث حسن»
Dari Abu Abdurrohman
Abdulloh bin Umar RA dari Rosululloh SAW bersabda “Sesungguhnya Allah menerima
taubat Hambanya selama nafasnya masih di tenggorokan.
Ibnu Abbas
menafsirkan Sebelum si hamba melihat malaikat maut karna setiap orang yang
merasakan kematian pasti melihat Malaikat Maut .
Kesimpulan
Hadits
Anjuran
tidak putus asa kepada Rahmat Allah Sehingga kembali kejalan yang benar dan bisa berbuat kebaikan di muka bumi.
وعن
زِرِّ بن حُبَيْشٍ، قَالَ: أَتَيْتُ صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ - رضي الله عنه -
أسْألُهُ عَن الْمَسْحِ عَلَى الخُفَّيْنِ، فَقالَ: ما جاءَ بكَ يَا زِرُّ؟
فقُلْتُ: ابتِغَاء العِلْمِ، فقالَ: إنَّ المَلائكَةَ تَضَعُ أجْنِحَتَهَا لطَالبِ
العِلْمِ رِضىً بِمَا يطْلُبُ. فقلتُ: إنَّهُ قَدْ حَكَّ في صَدْري المَسْحُ عَلَى
الخُفَّينِ بَعْدَ الغَائِطِ والبَولِ، وكُنْتَ امْرَءًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبيِّ
- صلى الله عليه وسلم - فَجئتُ أَسْأَلُكَ هَلْ سَمِعْتَهُ يَذكُرُ في ذلِكَ
شَيئًا؟ قَالَ: نَعَمْ، كَانَ يَأْمُرُنا إِذَا كُنَّا سَفرًا - أَوْ مُسَافِرينَ
- أَنْ لا نَنْزعَ خِفَافَنَا ثَلاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيالِيهنَّ إلاَّ مِنْ
جَنَابَةٍ، لكنْ مِنْ غَائطٍ وَبَولٍ ونَوْمٍ. فقُلْتُ: هَلْ سَمِعْتَهُ يَذْكرُ
في الهَوَى شَيئًا؟ قَالَ: نَعَمْ، كُنّا مَعَ رسولِ اللهِ - صلى الله عليه وسلم -
في سَفَرٍ، فبَيْنَا نَحْنُ عِندَهُ إِذْ نَادَاه أَعرابيٌّ بصَوْتٍ لَهُ جَهْوَرِيٍّ
(1) : يَا مُحَمَّدُ، فأجابهُ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - نَحْوًا مِنْ
صَوْتِه: «هَاؤُمْ (2) » فقُلْتُ لَهُ: وَيْحَكَ (3) ! اغْضُضْ مِنْ صَوتِكَ
فَإِنَّكَ عِنْدَ النَّبي - صلى الله عليه وسلم - وَقَدْ نُهِيتَ عَنْ هذَا!
فقالَ: والله لاَ أغْضُضُ. قَالَ الأعرَابيُّ: المَرْءُ يُحِبُّ القَوْمَ وَلَمَّا
يلْحَقْ بِهِمْ؟ قَالَ النَّبيُّ - صلى الله عليه وسلم: «المَرْءُ مَعَ مَنْ
أَحَبَّ يَومَ القِيَامَةِ» . فَمَا زَالَ يُحَدِّثُنَا حَتَّى ذَكَرَ بَابًا مِنَ
المَغْرِبِ مَسيرَةُ عَرْضِهِ أَوْ يَسِيرُ الرَّاكبُ في عَرْضِهِ أرْبَعينَ أَوْ
سَبعينَ عامًا - قَالَ سُفْيانُ أَحدُ الرُّواةِ: قِبَلَ الشَّامِ - خَلَقَهُ الله
تَعَالَى يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاواتِ والأَرْضَ مَفْتوحًا للتَّوْبَةِ لا يُغْلَقُ
حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْهُ. رواه الترمذي وغيره، (4) وَقالَ: «حديث حسن
صحيح» .
Diriwayatkan dari Zur bin Hubaiys berkata saya pergi ke
shofwan bin Assal untuk bertanya masalah Khuffain (sepatu both kulit)
Shofwan berkata”apa hajat kamu kesini ?
Untuk mencari ilmu”jawab saya
Shofwan berkata “sesungguhnya Malaikat merendahkan sayapnya
kepada orang yang mencari ilmu karna ridho dengan yang dia cari”
Saya berkata”sesungguhnya ada keragiuan di hati saya tentang
masalah Khuffain setelah BAB dan kencing sedangkan kamu adalah orang yang
pernah berkumpul dengan Rosululloh SAW ,apakah kamu pernah mendengar hadits
rosululloh SAW tentang Khof?
“ia Rosululloh menyuruh kami agar tidak melepas Khuffain
ketika dalam perjalanan selama tiga hari tiga malam dari tidur ,buang air besar
dan kencing kecuali Junub.”jawab Shofwan.
Zur bin Huraiys bertanya lagi “apakah kamu pernah mendengar dari
Rosululloh SAW tentang CINTA?
“Ia ketika kami berkumpul bersama Rosululloh SAW tiba tiba
ada orang A’robi berkata dengan suara lantang Hei Muhammad ,maka saya menegur
dan orang A’robi tersebut tidak mau malah berkata”apakah sesorang yang
mencintai tidak Bahagia kalau dia bertemu dengan yang dicintainya? “kemudian Nabi
berkata “Seseorang akan bersama dengan yang dia Cintai “kemudian Rosululloh
menceritakan pinta yang lebarnya tidak bisa sampai orang yang berjalan 70 tahun
.Sufyan berkata arah Syam Allah menciptakan pintu tersebut diwaktu terciptanya langit
dan bumi yang selalu terbuka untuk taubat hingga Matahri terbit dari barat .
Kesimpulan Hadits
Pentingnya mencari ilmu tidak terbatas usia dan tempat.
Malaikat menghormati orang yang mencari ilmu
Cinta kepada Allah dan
Rosulnya merupakan Ibadah yang paling Agung.
Pintu Taubat masih terbuka hinga Matahari terbit dari arah Syam Allohu A’lam
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar