Tata cara Shalat idul fitri terelngkap

     


 Hukum Shalat idul  fitri adalah sunnah muakkad baik kepada Orang yang ada di rumah maupun Musafir,orang Merdeka maupun Budak,laki laki maupun perempuan  .Waktu pelaksanaannya mulai dari terbitnya matahari hingga lengsernya matahari (waktu dhuhur)dan disunnahkan menunggu hingga matahari se ukuran tombak (-+18 menit)dan boleh di lakukan di lapangan dan melakukan melakukan sholat idul fitri di masjid itu lebih utama.

           Shalat idul fitri tidak sunnah adzan dan iqomah akan tetapi mengucapkan “as sholatu jamiatan “ .sholat idul fitri disunnahkan Berjemaah dan  bertakbir tujuh kali setelah baca iftitah di rokaat pertama (selain takbir ihram )dan takbir lima kali di rokaat kedua (selain takbir berdiri) masing masing takbir mengangkat tangan seperti takbirotil ihram dan mengucapkan setelah  masing masing takbir “subhannallah wal hamdulillah wa la ilaha illlah allahu akbar “apabila Imam lupa tidak takbir 7 kali di rakaat pertama atau 5 kali di rakat kedua maka di lanjutkan tanpa mengulang lagi .

           Bacaan Surat rokaat pertama  setelah Al Fatihah adalah “Sabbihis” dan rokaat kedua adalah “Hal ata” adapun  bacaanya di keraskan seperti sholat jumat . Setelah salam di sunnahkan Khutbah Dua seperti Khutbah Jumat. di khutbah pertama bertakbir sebanyak sembilan kali dan di khutbah yang kedua bertakbir sebanyak tujuh kali dan  menerangkan  mengenai hukum zakat fitrah .

         Sebelum shalat ied di sunnahkan untuk mandi yang mana waktunya mulai dari pertengahan malam ied ,juga di sunnahkan untuk memakai wewangian dan memakai sebaik baiknya pakaian .

           Disunnahkan pergi sholat ied untuk lewat jalan yang berbeda  pulang perginya dan Makan sebelum berangkat sholat dan paling bagusnya makanannya adalah kurma sebanyak 3 atau tujuh.

          Di Hari iedul fitri sunnah  takbiran  mulai dari terbenamnya matahari hingga naiknya Imam shalat ied ke atas mimbar .begitu juga di sunnahkan mengucapkan selamat kepada orang lain dengan mengucapkan” taqobballlohu minna wa minkum”sebagaimana pendapat ibnu hajar ,juga bersalam salaman kepada orang lain (lali laki /mahrom) dan tidak di sunnahkan muanaqoh (cipika cipiki )kecuali dari perjalan yang sangat jauh

        Di sunnahkan mencium tangan kepada orang tua ,guru dan para ulama ‘ begitu juga berdiri dengan kehadiran mereka . (Tanwirul Qulub)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar