Al imam al a’dhom Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit al t tyimi




·         Keluarga Imam abu hanifah
Nabi SAW bersabda:
من بطئ علمه لم يسرع نسبه  {رواه مسلم} 
Barang siapa yang lambat Ilmunya maka lambat juga nasabnya.

Abu hanifah di lahirkan tahun 80 h dan wafat tahun 150 h.beliau di lahirkan di kufah yang mana pada saat itu menjada Markaz utama Khazanah Islam.
Kufah merupakan pusat ibu kota Kholifah islmaiyah pada zaman Imam Ali RA disana Imam Ali membangun Masjid yang bisa menampung 40.000 jama’ah dan mengutus Ibnu Mas’ud untuk mengajarkan islam kepada penduduk kufah  .
Ketika umur 17 tahun  Abu Hanifah merupakan pedagang yang sukses dan kaya raya dan selalu memakai pakian yang mewah tidak pernah terpikirkan untuk mendalami ilmu agama karna semua keluarganya adalah pedagang kain  sehingga pada suatu hari Abu hanifah bertemu dengan Imam As Syu’bi yang menasihatinya agar mencari Ilmu karna di dalam dirinya ada semangat yang luar biasa dan usaha yang keras.nasehat As Syu’bi sangat menyentuh hatinya dan tergerak untuk mencari ilmu .

Kendatipun Nu’man bin tsabit bukan orang arab akan tetapi beliau adalah orang pertama yang mendirikan madhzhab dari salah satu imam yang empat (Hanafi,Maliki,Syafi’I,Hanbali)bahkan madzhab Hanafi merupakan madhzhab yang paling banyak di dunia seperti India,Pakistan ,suria,afganistan ,libanon dll.
Dari sini menunjukkan bahwa islam bukan hanya kepunyaan orang arab akan tetapi Islam kepunyaan semua orang islam baik Arobi maupun Ajami.
Hakim Abi Laila di Tanya oleh gubernur kufahIsa bin  Hisyam yang sangat fanatik dengan orang Arab  “wahai abi laila sipakah alimnya madinah ?
“Nafi’ maula Ibnu Umar(bukan orang Arab) “jawab Abi laila
Siapakah Alimnya penduduk Makkah ? tanya Isa bin Hisyam
“ Ata’ bin Abi Robah (bukan orang Arab)”jawab Abi Laila
“Siapakah Alimnya penduduk Yaman?tanya Isa
“towus bin Kaisan (bukan Orang Arab)”jawab Abi Laila
“Siapakah Alimnya penduduk yamamah ?”tanya Isa
“Yahya bin Abi Katsir (bukan orang Arab)”jawab Abi laila
“siapakah Alimnya penduduk Syam?” tanya Isa
“Makhul(bukan orang Arab) “jawab Abi Laila
“Sipakah alimnya penduduk Jazirah?”Tanya isa
“Maimun bin Mahran(bukan orang arab)”jawab Abi Laila
“Siapakah alimnya penduduk basrah ?”tanya isa bin Hisyam yang merah wajahnya karna tidak ada satupun yang di sebutkan dari orang Arab
“Hasan Bisri dan dan Muhammad  bin Sirin “Jawab Abi Laila .ketika  melihat Isa bin Hisyam akan berniat berniat buruk dari raut wajahnya ,maka ketika ditanya “siapa Alimnya penduduk Kufah”maka Abi laila menjawab Ibrohim An Nakho’I yang merupakan orang Arab ,seketika itu wajah gubernur Kufah Isa bin Hasyim cerah karna ada salah satu  orang Arab yang Ternama  .
·         Masa belajar Imam Abu hanifah

الدنيا ملعونة ,ملعون ما فيها الا ذكر الله وما والاه وعالم أو متعلما {رواه الترميذي}

Guru pertama Abu hanifah adalah Syekh hammad selama 18 tahun ,abu Hanifah belajar mulai dari habis Isya’ sampai berkokonya ayam tengah malam bahkan saking Asyiknya mencari Ilmu ketika ayam berkokok abu hanifah berkata”wahai guru teruskanlah pengajarannya karna ayam ini berkokok di waktu yang salah.
Siangharinya Abu Hanifah hidup sebagai pedagang seperti biasanya,Gurunya Syekh Hammad berkata kepad Abu Hanifah “berdaganglah di siang hari dan mengajilah di malam hari.
beliau juga berguru kepada Al Imam ja’far As Shodiq,salamah bin kuhail,Amir As Syu’bi,Ikrimah,’Ato’ bin Abi Robah,Qotadah,Az Zuhri,Nafi’ Maula ibnu Umar,Yahya bin Sa’id Al Ansori,Abu Ishaq,sebagian pakar sejarah menyebutkan bahwa Anu hanifah berguru kepada tujuh sahabat Nabi Muhammad SAW dari sini dapat di ambil kesimpulan bahwa Al Imam Abu hanifah masih merupakan generasi tabi’in.
Setelah gurunya Syekh Hammad wafat Abu hanifah selalu mendoakan Syekh Hammad seperti mendoakan kedua orang tuanya dan saking cintanya kepada Syekh Hammad putra nya di beri nama Hammad.
Abu Hanifah sangat beradab kepada Syekh Hammad terbukti beliau tidak pernah menjulurkan kakinya sama sekali kearah rumah gurunya ,dan tidak pernah menyuarakan halaman kitab karna takut menganggu konsentrasi gurunya.
·         Sang pendiri madzhab pertama
الناس فى الفقه عيال على أبى حنيفة {الإمام الشافعى}
Setelah kewafatn gurunya Syekh Hammad beliau kemudian membuka Majlis Ta’lim pada umurnya yang ke empat puluh tahun,majlis Abu hanifah merupakan satu satunya majlis yang menerapkan sistem muhawaroh yang di dalamnya ada 40 ulama yang sangat Alim dan mempunyai tugas masing masing dan tidak akan di putuskan permasalahan fiqih kecuali setelah ketetapan muhawirin .Madzhab Abuhanifah ingin menghubungkan semua keadaan dunia dengan agama dan selalu membuat fatwa baru karna adanya permasalahan baru (fiqhut taqdiri),sehingga madhabnya di kenal dengan Ahlu Ro’yi (cendikiyawan).
Pernah salah seorang menyalahkan Abu hanifah di hadapan Imam Sufyan At Tsauri ,beliau membela dan berkata “dia tidak akan pernah salah dalam berpendapat,karna di belakangnya ada 40 orang yang Alim Allamah.
Diantara 40 orang ada yang bernama mas’ar bin kaidan yang memiliki halaqoh (majlis ta’lim) dan banyak muridnya beliau dijuluki mushaf karna kuatnya hafal alqur’an,setelah bertemu dengan Abu hanifah beliau memutuskan untuk bergabung dengan halaqoh (majlis ta’lim) Abu hanifah .
Imam Al baqir ketika bertemu dengan Abu hanifah beliau langsung berkata”apakah kamu yang merubah agama kakekku?”
Seketika itu Abu hanifah tanggap akan kesalah pahaman Imam Al Baqir dan berkata wahai Imam silahkan duduk di tempat yang engaku sukai,kemudian Imam Al baqir duduk di kursi sedangkan Imam Abu Hanifah duduk di bawah seraya berkata saya duduk disini karna kedudukan saya sama dengan dengan kedudukan sahabat menghormati Rosululloh.
Kemudian Abu hanifah berkata “wahai Imam Al Baqir ijinkan saya bertanya tiga pertanyaan?”
             “Silahkan”kata Imam Al Baqir
“Pertanyaan pertama:Manakah yang lebih lemah ?perempuan ataukah laki-laki?”Tanya Abu Hanifah
            “perempuan”jawab Imam Al Baqir
“Dalam agama Kakekmu SAW manakah yang lebih besar hasil warisan ?laki-laki ataukah perempuan?”Tanya Abu Hanifah
             “laki-laki”jawab Imam Al Baqir
“kalau saya merubah kakek engkau SAW pasti saya mengatakan bagian perempuan lebih banyak dari pada bagian laki laki karna perempuan adalah orang yang lemah,akan tetapi saya tidak berpendapat demikian karna hadits Nabi Muhammad saya utamakan dari pada pemikiran saya”kata Abu hanifah.
“pertanyaan kedua mana yang lebih Afdhol disisi Allah SWT ?Shalat ataukah puasa?”kata Abu Hanifah
             “Shalat”jawab Imam Al Baqir
“wahai Imam andaikan perempuan Udzur tidak puasa di bulan Romadhan ,apa yang di perintahkan Allah untuk Mengqodho’nya?Shalatnya ataukah puasanya?tanya Abu Hanifah
             “puasanya”jawab Imam Al Baqir
“andaikan saya Menggunakan pikiran saya maka Shalatlah yang saya Qodho’kan akan tetapi saya tidak melakukan ,karna saya mengikuti Sabda kakekmu SAW”kata Abu Hanifah”
“pertanyaan ketiga,manakah yang lebih najis ?air sperma ataukah air kencing?”Tanya Abu Hanifah
“air kencing”jawab Imam Al Baqir
“kalau saya mengandalkan pikiran saya wahai Imam pasti saya mewajibkan orang yang buang air kencing dengan mandi besar dan orang yang keluar spermanya dengan berwudhu’,akan tetapi saya mengikuti ajaran kakekmu SAW.”Seketika itu Imam Al Baqir kemudian mencium kepala Imam Abu Hanifah dan memuji ke kealimannya.
·         Murid murid Imam Abu Hanifah
قم للمعلم وصفه التبذيل   كاد المعلم أن يكون الرسول {أحمد الشوقى}
Berdirilah kepada Gurumu dan Hormtilah dengan sebenarnya ,hampir drajat seorang guru seperti Rosul.
Murid Abu hanifah yang paling menonjol adalah Abu yusuf Al Qodhi yang menjadi Hakim Agung selama empat priode pergantian Kholifah.seorang anak terlantar yang di bina oleh Abu hanifah sehingga menjadi Hakim Agung.
Diantara murid Abu Hanifah adalah Muhammad bin hasan yang merupakan salah satu guru Imam As Syafii ,Hammad (putra Abu Hanifah),Ibrohim bin Tahman,Hasan bin Ziyad,Hasyim,Waqi’,Amr Al Qhodi,Ishaq bin Yusuf Al Qhodi,Dawud At Thoi,Zufar,Abdur Rozzaq,Abu Na’im,dll.


·         Mutira hikmah Imam Abu Hanifah

Pada saat khalifah abu ja’far al Mansur banyak terjadi pertumpahan darah yang sering disindir oleh Abu hanifah sindiran tersebut tercium oleh kepala kepolisian Khalifah abul abbas at Tusi sehingga abu hanifah di panggil untuk menghadap khalifah abu ja’far al Mansur ketika  abu hanifah masuk ,abul abbas at tusi menjebak abu hanifah dengan pertanyaan pertanyaan yang sangat mengancam keselamatan nyawanya di depan Khalifah.
 wahai Imam Abu Hanifah ,Amirul mu’minin sering memerintahkan kepada saya untuk menyuruh membunuh seseorang tanpa kutahu alasannya ,bagimanakah menurut anda apakah saya harus mengikuti perintah amirul mu’minin apa mengingkari perintahnya?”Tanya abu abbas At Tusi
Seketika keringat abu hanifah keluar dan berpikir untuk mencari jalan keluar yang di benarkan oleh Allah dan Khalifah ,dan bertanya balik ” wahai abu Abbas ,apakah amirul munin memerintah sesuatu yang haq apa yang batil?”
Yang Haq” jawab Abu Abbas sambil tercengang dan baru sadar bahwa Abu Hanifah menjebak balik.
Kalau begitu lakukanlah yang haq dan jangan pernah menyimpang”kata Abu hanifah ,sehingga beliau keluar dari istana Khalifah dalam ke adaan Aman.
Suatu saat ada orang yang mencaci maki sahabat Utsman dan mengatakan bahwa dia kafir kemudian abu hanifah menawarkan kepadanya ada sesorang pemuda tampan dan kaya ingin meminang putrinya tapi dia kafir apakah kamu menerima pinangannya?seketika itu orang tersebut marah kepada abu hanifah bagaimana saya bisa menerima pinangan orang kafir! Abu hanifah tertawa dan berkata “kalau kamu saja tidak mau ,bagaimana Rosululloh SAW mau menikahkan putrinya kepada Sayyidina utsman kalau memang dia kafir! Orang tersebut langsung bertaubat kepada Allah.
Pernah
Kearifan abu hanifah dalam berda’wah yaitu beliau  mempunyai tetangga pemuda yang setiap malam menyayi dan mabuk mabukkan akan tetapi abu hanifah tidak pernah menegur bahkan selalu memperhatikan pemuda tersebut pada saat abu hanifah lewat di depan rumahnya abu hanifah tidak mendengar nyanyiannya lagi dan mendapat kabar  bahwa pemuda tersebut telah di masukkan ke penjara oleh polisi, seketika itu abu hanifah ke kantor polisi dan meminta polisi untuk melepaskan pemuda tersebut ,sepulangnya dari penjara Abu Hanifah tidak pernah bertanya sepatah kata pun kepada pemuda tersebut.(dari sini Abu Hanifah member pengertian bahwa lisanut tafakkur lebih menyentuh dari pada lisan al maqal)seketika itu pemuda tersebut bertaubat kepada Allah dan menjadi Murid Abu hanifah.
Adapun hikayat  Kesabaran abu hanifah  yaitu tudingan  seseorang yang mencaci maki Abu hanifah dan menuduh ajaran sesat beliau berkata “Allah Maha Tahu bahwa aku tidak seperti yang kamu ucapkan ,jika aku salah semoga Allah memaafkanku dan jika kamu yang salah semoga Allah memaafkamu”
·         Wafatnya Imam Abu hanifah
موت العلماء ثلمة
من لم يحزن على موت العلماء فهو منافق
Ketika Abu Ja’far Al Mansyur menyuruh Abu Hanifah untuk menjadi hakim maka beliau menolak dan berkata”saya tidak pantas untuk menjadi hakim”
“Kamu berbohong!!!”jawab Kholifah
“Andai saya berbohong maka seorang hakim tidak layak untuk berbohong,dan Andaikan saya benar maka pengakuan saya ini tidak layak untuk menjadi seorang Hakim”kata Abu hanifah
Kemudian Abu Ja’far Al Mansyur menahannya hingga beliau meninggal di dalam penjara  dalam Umur 70 tahun pada tahun 10 hijriyah dan di kebumikan di bagdad yang mana kuburannya terdapat kubah yang besar dan megah Rodhiayallohu Anhu (Siyaru A’lamin Nubala’)
·         Apa kata Mereka
تشابهوا ان لم تكون مثلهم  إن التشابه بالكرام فلاح {الإمام الشافعى}
Al A’masy berkata “fatwanya Abu hanifah adalah fatwa yang paling bagus dan saya yakin kebaikan fatwanya adalah dari barakahnya ilmunya
Abdulloh bin Mubarok berkata :Abu Hanifah Adalah paling Faqihnya Manusia
Mughiroh berkta kepada Jarir “duduklah di majlis Abu Hanifah Andaikan An Nakho’I masih hidup dia pasti Akan duduk di majlisnya”
Al Imam Syafi’I berkata “semua Fuqoha’ adalah keluarganya Imam Abu Hanifah
Yazid bin Harun berkata “saya tidak pernah melihat orang yang lebih sabar dari pada Abu Hanifah”
Abu Mu’awaiyah Adhorir berkata “mencintai Abu Hanifah adalah Sunnah
Imam Malik pernah di Tanya” Apakah kamu pernah melihat Abu Hanifah?”
“Iya andaikan dia berkata bahwa tiang ini adalah emas maka jadilah emas karna hujjah hujjahnya”.jawab Imam Malik .
SEMOGA ALLAH SWT MELIMPAHKAN RIDHO KEPADANYA DAN MEMBERIKAN KEBERKAHAN ILMUNYA KEPADA KITA SEMUA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar